Saturday 20 February 2016

Hajar 'Aswad

Hajar 'Aswad (Arab: حجر أسود) merupakan sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam berasal dari surga, dan yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma yang unik dan ini merupakan aroma wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya, dan pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Kabah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena dia selalu menciumnya setiap saat tawaf.

Pada masa Rasulullah berusia 30 tahun, pada saat itu dia belum diangkat menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir yang melanda Kota Mekkah pada saat itu. Ketika sampai pada peletakan Hajar Aswad, Suku Quraisy berselisih, siapa yang akan menaruhnya. Perselisihan ini nyaris menimbulkan pertumpahan darah, akan tetapi dapat diselesaikan dengan kesepakatan menunjuk seorang pengadil hakim yang memutuskan. Pilihan tersebut, ternyata jatuh pada Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW dengan bijak berkata pada mereka, “Berikan padaku sebuah kain”. Lalu didatangkanlah kain kepada dia, kemudian dia mengambil hajar Aswad dan menaruhnya dalam kain itu dengan tangannya. Lalu dia berkata, ” Hendaklah setiap qabilah memegang sisi-sisi kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama!”. Mereka lalu melakukannya dan ketika telah sampai di tempatnya, Rasulullah menaruhnya sendiri dengan tangannya kemudian dibangunlah.

Hajar Aswad bagi umat Islam adalah batu termulia yang ada di tanah suci Mekkah. Batu ini memiliki karakteristik yang sangat unik, Hajar Aswad memiliki aroma yang sangat wangi, bahkan semenjak awal keberadaannya aroma wangi ini tidak berubah. Sebuah riwayat mengatakan kalau dahulu Hajar Aswad berwarna putih bersih dan sinarnya dikatakan dapat menerangi seluruh Arab. Tapi kini warna Hajar Aswad sudah tidak seperti dulu lagi. Warnanya dan sinar nya semakin lama semakin redup hingga warnanya menjadi hitam seperti sekarang ini.

Abdullah bin Amru berkata : “Malaikat Jibril telah membawa Hajar Aswad dari surga lalu meletakkannya di tempat yang kamu lihat sekarang ini. Kamu tetap akan berada dalam kebaikan selama Hajar Aswad itu ada. Nikmatilah batu itu selama kamu masih mampu menikmatinya.Karena akan tiba saat dimana Jibril datang kembali untuk membawa batu itu ke tempat semula.” (HR Al-Azraqy).

Rasulullah SW bersabda: “Demi Allah, Allah akan membangkitkan Hajar Aswad ini pada hari kiamat dengan memiliki dua mata yang dapat melihat, dan lidah yang dapat berbicara. Dan akan memberikan kesaksian kepada siapa yang pernah mengusapnya dengan hak.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu huzaemah, Ibnu Hubban, At-Tabrani, Al-Hakim, Al-Baihaqi dan Al-Asbahani)

“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum ia diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum tiba hari pembalasan (kiamat).”

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap salah satu pecahan batu Hajar Aswad yang tersimpan di museum Inggris mengatakan kalau Hajar Aswad adalah baru yang paling tua yang pernah ada di dunia, dan batu ini bukanlah jenis batu yang berasal dari bumi. Batu meteorkah?


Bukan.. Hajar Aswad adalah batu yang berasal dari surga.

1 comment: