Wednesday 6 May 2015

Kisah Nyi Roro Jonggrang

Zaman dahulu, terdapat dua kerajaan Hindu di daerah Prambanan yaitu Kerajaan Pengging dan Kraton Boko. Di Kerajaan Pengging di pimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana bernama Prabu Damar Moyo, kerajaan itu sangat subur dan juga makmur. Prabu Damar Moyo itu memiliki seorang putra laki-laki bernama Raden Bandung Bondowoso.
Kraton Boko berada di kekuasaan Kerajaan Pengging yang diperintahkan oleh seorng Raja yang begitu kejam yang berwujud raksasa besar yang hobinya makan daging manusia namanya yaitu Prabu Boko yang memiliki seorang putri yang sanngat cantik jelita bagaikan bidadari namanya Putri Roro Jonggrang. Selain itu juga Prabu Boko memiliki seorang patih bernama Patih Gupolo. Dengan patihnya itu ia ingin menguasai Kerajaan Pengging dengan mengumpulkan segala kekuatan dan jua mengumpulkan para prajurit dan melatihnya.
Setelahnya kekuatan mereka siap untuk melawan Kerajaan Pengging, berangkatlah mereka semua untuk memberontak. Dan terjadilah disana perang antara Prajurit Kerajaan Pengging dan Kerajaan Boko.
Dari peperangan itu banyak prajurit yang menjadi korban, rakyat yang kelaparan dan juga miskin. Karena Prabu Damar Moyo mengetahui banyak prajurit yang berjatuhan, iapun mengutus anaknya Raden Bandung Bondowoso untuk melawan Prabu Boko. Prabu Bokopun kalah oleh Raden Bandung, dan ketika Prabu Boko kalah Patih Gupolopun lari dan Raden Bandung pun mengejarnya hingga ke Kraton Boko.
Ketika patih Gupolo sampai di Kraton, ia menceritakan kepada Puteri Roro Jongrang kalau ayahnya telah terbunuh di medan perang leh Raden Bandung Bondowoso. Roro Jonggrangpun merasa sedih dan menangis.
Ketika raden Bandung sampai di Kraton, ia terkejut melihat Puteri Roro Jonggrang yang sangat begitu cantik, dan ia pun ingin mempersuntingnya sebagai istrinya. Namun sayang Putri Roro Jonggrang menolak pinangannya itu karena raden bandung telah membunuh ayahnya. Namun ia akhirnya mau di persunting dengan memiliki siasat dan dua permintaan. Permintaan pertama ia ingin dibuatkan sumur Jalatunda dan 1000 candi yang ia buat hanya dalam satu malam saja.
Raden Bandunpun siap untuk membuat sumur itu, hingga akhirnya ia telah menyelesaikannya dan segera memanggil Putri Roro Jonggrag untuk melihatnya. Ketika itu Putri Roro Jonggrang memerintahkan kepada Raden bandung untuk masuk kedalam sumur itu. Ketika raden sudah di dalam, Putri Roro memerintahkan kepada patih Gupolo untuk menimbunnya dengan batu. Maka disana tertimbunlah Raden bandung dengan batu. Putri Roro Jonggrang menganggap kalau raden sudah mati padahal Raden Bandung bersemedi di bawah sana untuk bisa keluar, hingga akhirnya ia keluar dengan selamat.
Setelah itu ia langsung menemui Roro Jonggrang dengan penuh kemarahan karena ia telah menimbunnya. Namun kemarahannya itu reda karena melihat kecantikan Putri Roro Jonggrang.
Setelah itu langsunglah Roro Jonggrang menagih permintaannya yang kedua yaitu untuk membuta 1000 candi dalam satu malam. Hingga Raden pergi dan membuat candi-candi itu bersama teman-teman jinnya. Namun Roro Jonggrang ingin menggagalkannya dengan memerintahkan para wanita untuk menumbuk dan juga membakar jerami sehingga menjadi terlihat terang dan menganggap bahwa itu pertanda sudah pagi dan suuara ayampun berkokok secara bergantian.
Karena mendengar suara ayam dan juga tumbukan padi, para jinpun berhenti karena mereka menganggap hari sudah pagi. Para jin pun datang kepada Raden Bandung dan bilang kalau mereka tidak bisa membuatkannya lagi. Raden Bandung merasa belum pagi hingga akhirnya ia memanggil Putri Roro Jonggrang untuk menghitung candi-candi itu dan ternyata semuanya hanya 999 tinggal 1 yang belum.
Maka Roro Jonggrangpun tidak mau dipersunting oleh Raden Bandung Bondowoso karena merasa ia sudah ditipu dan di permainkan. Disana Raden bandung sangat murka sekali dan mengutuk Roro Jonggrang.
“Hai Roro Jonggrang karena candinya kurang satu, dan genapnya seribu engkaulah orangnya”. Ucap Raden Bandung Bondowoso
Maka keanehanpun terjadi, hingga Putri Roro Jonggrang berubah menjadi Arca patung batu.
Hingga sekarang arca patung Roro Jonggrang ada di Candi Prambanan dan raden pun mengutuk para wanita itu menajdi perawan tua karena sudah membantu Putri Roro Jonggrang.
Menurut kepercayaan disana, jika ada orang yang pacaran dan pergi ke Candi Prambanan maka cintanya akan putus.


No comments:

Post a Comment